Jatuh cinta lagi

Ceritanya, saya lagi deket dengan seseorang.
Tapi entah kenapa bukannya gurang,  hati saya malah berasa nano nano.

Seperti perasaan,
Males saja.  Plus sebel kalau tahu dia online sementara pesan saya dianggurin. Seolah bukan prioritas lagi.

Belum lagi kalau dia gak wa seharian. Langsung curiga deh bawaannya, lagi main sama siapa? Sibukk terosss sampai lupa kalau disini ada yang ngarepin kabar

Kita bikin status, etapi malah dia gk lihat status kita.
Lebih sakit lagi, kala kita bikin status niat ngode dia, ehh malah dia pekok tingkat dewa dan gak komen sama sekali. Uwuwuw pingin langsung putus saja

Ahhh
Dan saya paling gak bisa ngontrol hati dengan segala sifat pencemburuannya. Langsung marah dan ngambek tak terkendali

Dan entah benar atau tidak, jalan pemikiranku ini?
Saya hanya ingin terbuka diawal terkait hubungan ini kepada kedua orang tua. Agar ketika lampu hijau itu telah diberikan, kita bisa benar benar fokus menata kedepan.
Bukan mengambil ancang ancang tapi di akhir tak direstui kedua orang tua.

Agar apa yang telah kita susun tidak hancur berantakan di belakang
Agar tidak ada hati yang merasa tersakiti
Agar tak ada waktu yang terbuang percuma
Agar kita tak semakin banyak menyimpang dari aturanNya
Dan agar agar yang lain

Karena semisal kita berjalan dalam diam. Langkah kita tak kan bisa seleluasa ketika telah mengantongi ijin dari ortu. Dan entah kenapa saya paling tidak bisa menyembunyikan segala sesuatunya dari orang tua.

Btw
Dia mengajakku ketemuan. Ngajak keluar. Saya yang bingung ijinnya. Secara orang tuaku saya amat sangat protektif.

Dia bisa saja sih kuminta datang kerumahku untuk minta ijin ke ortuku biar saya keluarnya juga gak kayak anak hilang, etapi saya juga ragu. Tetangga saya?
Dikiranya calon resmi saya. Terus pada heboh. Duhh merusak pasaran saya. Padahal kan belum tentu iya, kalau dia yang bakal jadi mamas jodoh saya, wkwk.

Iya, kalau lihat dia langsung sreg, lah kalau tidak ya apa? Apa saya yakin tetep mau diajak keluar sama dia? Wkwkwk

Tapi kalau saya menemui dia diam diam di luar tanpa sepengetahuan orang tuaku, rasa rasanya kok ya saya jadi gadis receh.
Haduhh saya harus gimana dong ini?
*Puyeng pala aing

Dan ini
Kali pertamanya mau telponan sama dia, dag dig dug rasanya.
Sumvah saya bener bener lupa rasanya jatuh cinta saking lamanya jomblo wkwkwk.

Dulu beneran gak mau punya pacaran makanya tiap ada yg dekat dan begitu saya tak sreg saya langsung menjauh tanpa basa basi.

Tapi sekarang beda kondisinya, mengingat saya butuh nikah, jadi bukan lagi main kabur saat tak sreg, tapi membuka hati selebar lautan untuk mau kenal lebih lanjut dulu. Baru kalau segala sifat kurangnya sama sekali tak bisa kutolerir bakalan kutinggal kabur lagi.