Cara mengurus surat keterangan bebas narkoba di RSUD Sosodoro Djatikusumo Bojonegoro


By Pixabay

Kemarin tanggal 12 Mei 2017, saya mengurus surat keterangan bebas narkoba di RSUD bojonegoro.

Rencananya berangkat jam setengah 8 dari rumah, ehh malah keasyikan nonton tv (gossip selebriti) jadi berangkat jam 8 hehe. Sudah gitu sesampainya di jalan veteran ada operasi polisi. Hmm Alhamdulillah nya kelengkapan surat terjaga. Dan seneng banget karena baru kali ini aku bisa pamer SIM ku yang telah kubuat mati-matian selama 1 bulan setengah. Ahahha. Tapi sayangnya, gak ketemu pak nanang. Padahal kan pinginku pamer didepannya pak nanang wkwkwkw.

Sesampainya di RSUD aku diarahkan untuk ke loket 1 (ini loket untuk mereka para pasien yang baru pertama kali berurusan dengan RSUD). Disini. Kita dimintai kartu identitas, untuk selanjutnya ditempeli no.registrasi. Dari loket 1 selanjutnya diarahkan ke bagian costumer service untuk minta no. antrian. Selanjutnya diarahkan menuju loket 13. Disana no.antrian kita ditukar dengan selembar kertas urutan antrian. Selanjutnya diarahkan ke loket 12 untuk bayar selembar kertas urutan antrian tersebut, yang dihargai dengan Rp 12.500.

Awalnya aku girang banget, karena kukira biaya untuk ngurus surat keterangan bebas narkoba hanya 12.500. tapi…

Setelah dari loket 12 alias loket pembayaran bank jatim, saya diarahkan ke lantai 2 ke bagian poli kir kesehatan. Nah disini aku nunggu selama hampir sejam. Karena petugasnya tidak ada di ruangan. Pas tanya ke mas yang duduk disebelahku, dia juga sedang ngurus surat yang sama dengan aku. Ehh tapi beda cerita karena si mas ternyata baru mau masuk kuliah.

Kelamaan nunggu akhirnya pas ada petugas yang mau masuk ke ruangan tersebut langsung kita samperin. Ehh ternyata bener, petugasnya memang orang tersebut, seorang ibu-ibu. Disitu kita ditimbang berat badan dan diukur tinggi badannya. Setelah itu diarahkan menuju ke bagaian poli THT. Disana diperiksa telinga kanan dan kiri kita. Alhamdulillah kedua telingaku sehat wal afiat. Pas mau keluar ruangan ehh bapak petugasnya ngomong “Kecil gini udah mau kerja?” (dalam hati: hidiuw bapak, aku mah udah gedhe).

 Selanjutnya kita diarahkan ke bagian poli mata. Biuhh antriannya gak cuma panjang kali lebar, tapi juga dikali tinggi. Buannyyyak bingits. Karena kita (disini aku ketemu satu adek lagi yang mau ngurus surat bebas narkoba juga, jadilah kita trio: aku, mas tadi, sama adek cewek ini) gak bakal sanggup jika harus mengantri segitu banyaknya, akhirnya kita asal nerobos masuk. Ingat loh ya! Aku tak bermaksud mengajari yang tak baik buat naners, tapi kami merasa, kami beda kepentingan dengan orang-orang yang mengantri tersebut, makanya kami memberanikan diri untuk memaksa nerobos masuk. Dan benar saja! kami langsung diprioritaskan lebih dulu.

Disini kami, diperiksa matanya seperti periksa mata pada umumnya, disuruh ngelihat jarak jauh huruf abjad dan juga angka (aku lupa istilah kerennya apa), selanjutnya tes buta warna (sebagian maupun total). Alhamdulillah kedua mataku juga normal.

Selanjutnya kami diarahkan menuju poli kir kesehatan lagi. Sesampainya disana ehh si ibuk-ibuk petugas tadi udah ngilang lagi. Akhirnya kita ke poli THT lagi, nanya ke bapak petugas tadi. Sama si bapak disuruh ke poli paru.

Pas di poli paru, malah ditanyai, “kalian tadi sudah ngomong kalau mau tes narkoba?” Serempak kami menjawab, “kita gak ngomong, bu, karena kami pikir ibunya sudah tahu kalau kita mau tes narkoba karena dari awal kita sudah ngomong mau tes narkoba.

Petugas poli paru menjelaskan “Seharusnya kalau mau tes narkoba, ada semacam blanko pengantar tes narkoba. Coba kalian ke atas (poli kir kesehatan), ngomong lagi ke ibuk petugasnya kalau kalian mau tes narkoba”.

Benar saja, ternyata si ibuk petugas baru ‘ngeh’ kalau kita mau tes narkoba.
Jadilah ini proses pengurusan surat keterangan bebas narkoba yang sesungguhnya.

Selanjutnya diberi selembar blanko pengantar tes narkoba dan kita diarahkan untuk ke laboratorium. Letaknya dibagian sebelah dalam.

Ehh sesampainya disana, (kalau gak salah inget) kita diberi selembaran kertas lagi, terus disuruh ke bagian loket bank jatim dan bayar senilai 215.000. Baru setelah bayar, kita diminta untuk pipis. Tak berapa lama kemudian, hasilnya sudah keluar. kita diberi selembaran lagi dan disuruh membawanya ke bagian rekam medik.  Disana diprintkan hasil yang lebih resmi. Selanjutnya disuruh menemui Bu Lina di bagian poli paru untuk minta ttd beliau. Setelah memperoleh ttd, selembaran tersebut diberi stempel dan jadi deh surat keterangan bebas narkobanya.

Yang diuji disini ada 5 macam, yakni narkoba jenis amphetamin,benzodiazepine, cannabis/ marijuana, morphine, methamphetamin.

Dan Alhamdulillah, aku negative semua. It’s mean aku bebas narkoba.

Comments

  1. Mahal ya... masak gt aja 215ribu..

    ReplyDelete
  2. Relatif iya, karena dibeberapa tempat ada yang lebih mahal lagi dibanding itu

    ReplyDelete
  3. Pake BPJS bisa ngga ka?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kurang tahu ya, tapi sepahamku bpjs hanya mengcover untuk pengobatan.

      Tapi coba dicek dan ditanyakan ke bpjs langsung, sapa tahu bisa.

      Delete

Post a Comment

Mau baca yang ini gak?