Tamparan di awal tahun
Minggu, 11 Januari 2015
Sebagaimana kalian ketahui terkena tamparan itu sakit, ya
seperti itulah, aku merasakan kesakitan yang mungkin setara dengan rasa
sakitnya kena tamparan manakala harus meyaksikan mimpi-mimpiku ditahun 2015 ini
sudah kucoret 3, bukan coretan akibat telah terwujud melainkan coretan karena
tak kesampaian. Sampai detik ini, aku
mencoba bertahan dengan huznudhanku, mungkin inilah yang terbaik untukku dan
mungkin suatu saat nanti Allah akan menggantinya dengan sesuatu hal lain yang jauh
lebih baik lagi dibanding 3 mimpi kecilku ini. Amin.
Tamparan yang pertama, sebenarnya ini akibat tindakanku di
tahun 2014, sehingga mimpiku di tahun 2015 menjadi tak kesampaian. Yakni menjadi kafilah MTQ
M2IQ kabupaten Malang. Tamparan yang pertama ini bagiku tak seberapa karena
ketika kompetisi berlangsung, aku sudah down saat melihat lawan. Ada bunda ASC
yang turut serta dalam kompetisi tersebut.
Tidak hanya itu, aku tidak bisa berkonsentrasi ketika mengerjakan
makalah ilmiah-alqur’annya karena ada suara bising (musik yang gak jelas
ditambah dengan suara penyanyinya yang sangat tak karuan) di tempat tersebut,
tak satupun buku referensi yang kubawa karena aku tak sempat pergi ke perpus
(karena kemarin-kemarinnya aku masih sangat sibuk menyiapkan karya tulis untuk
lomba ASPECT), dan terakhir, moodku benar-benar jelek banget kala itu, karena
aku paling gak bisa disuruh berdiam diri disatu tempat selama berjam-jam. Hmm
kuberikan gambaran mengenai mekanisme lombanya kemarin, yani peserta diminta
membuat makalah langsung ditempat tersebut dengan jumlah halaman 10 s/d 15
dalam rentang waktu kurang lebih 5 jam. Bisa kalian bayangkan sendiri, betapa
membosankannya lomba seperti itu, harus duduk selama 5 jam didepan
komputer. Jadi kekalahan ini kuterima
dengan ikhlas.
Tamparan yang kedua, tepatnya tanggal satu januari 2015
selepas sholat shubuh. Kubuka lepiku karena hari itu adalah pengumuman lomba
karya tulis ASPECT. Dan hasilnya,,,,
membuatku sangat ingin menangis darah. Hemm aku harus meneguk kekalahan lagi.
Kado tahun baru yang sangat buruk untuk dikenang. Rata-rata yang masuk sebagai
finalis ialah mereka yang karyanya berkaitan dengan bidang tekhnologi. Mencoba
mengikhlaskan, dan berharap semoga segera dapat ganti yang lebih baik lagi dari
Allah. Amin.
Tamparan yang ketiga, ini adalah penolakan. Ternyata ditolak
itu sakit banget ya rasanya. Aku baru tahu. Mimpiku untuk bisa PKL di PT Vico
harus berakhir tragis manakala HRD dari PT Vico membalas email kami dengan maaf
belum diterima Karena sekarang yang lowong hanya untuk jurusan tekhnik kimia.
Allah, aku sangat berharap agar peristiwa pahit ini segera
berakhir. Aku tak ingin dan tak mengharapkan jika daftar tulisan mimpi-mimpiku
penuh dengan coretan kegagalan. Cukup 3 itu saja ya Allah. Meski aku sangat tahu,
dalam istilah-Mu tak ada kata gagal karena Engkau akan selalu menyelipkan
hikmah dibalik setiap keputusan yang telah Engkau pilihkan untuk
hamba-hamba-Mu.
#Help me untuk bangkit Ya Allah.
Comments
Post a Comment