Aku syedih..
Jujur-Sebenarnya liat yang lain penelitiannya sudah selesai dan sudah pada sidang, aku juga kepingin banget bisa kayak mereka, Tapi yahh!!! mau gimana lagi??? Allah masih belum berkenan untuk memberikan data cantik kepadaku.
Apalah daya diriku? Aku ini hanyalah seorang hamba. Kuasaku
hanyalah meminta, selebihnya adalah hak Allah untuk mengabulkan ataupun
tidaknya. Aku sama sekali tak berhak memaksa Allah agar Allah segera memenuhi
permintaanku.
Padahal ya, setidaknya aku sudah mencoba baik pada Allah. Aku
tidak bermaksiat (berpacaran), aku tidak berbohong, aku tidak korupsi, sholatku
lima waktu, aku juga puasa ramadhan, bayar zakat juga iya,. Tapi entahlah,
Nampaknya segala usahaku ini masih dinilai kurang oleh Allah,
sehingga Allah masih berpikir keras dan menimbang-nimbang serta menaksir
seberapa besar kerugian yang akan diderita Allah jika Allah mengabulkan doaku sekarang
dengan porsi ibadahku yang hanya segini.
So, oke lah ya Allah,,
Aku akan bersabar sembari menunggu giliran terkabulnya
doaku,,
semoga ibadah sabarku ini bisa membuat timbangan segera
impas sehingga doaku bisa segera terkabulkan. Aamiin.
More over dari itu semua, aku hanya bisa berlagak sok tegar
di depan teman-temanku, seolah aku biasa saja (never mind) melihat mereka yang
udah pada kelar penelitiannya, yang udah sidang maupun yang yang udah selesai revisian
skripsinya.
Selebihnya yang tahu kondisi detail dan sejujurnya terkait hati
dan perasaanku hanya Allah,, Ya, hanya Allah yang maha tahu.
Kuharap Allah mau melakukan hal ini untukku, yakni menjaga
rahasiaku serapat mungkin.
Karena tak mungkin bagiku untuk menunjukkan ekspresi
kesedihan ini dihadapan teman-temanku, aku pantang dikasihani, dan aku tak
ingin terlihat rapuh dihadapan mereka.
Cukup dan Hanya Allah yang boleh tahu.
Comments
Post a Comment