Cerita Saya,



Sebenarnya saya bingung mau nulis apa. Karena,  jujur sudah sekian lama saya tak menulis,  apalagi menyapa blogku, pun sahabat nanersku. Dan berhubung karena ini tantangan dari adekku yang paling manis setelah memenuhi permintaanku untuk menuliskan cerita tentang statusku 'sebuah sepatu yang tengah sendirian merenung di tepi pantai',  maka kali ini mau tak mau giliran saya untuk menulis cerita juga.  Meski dengan tema yg berbeda.  Si adek memintaku nulis cerita tentang pekerjaan.

Yes,  dan inilah curhatan saya!

Mungkin perlu diketahui sebelumnya bahwa saya merangkap banyak hal. Jika disebut maruk. Yes,  mungkin iya, ada benarnya. Tapi jujur saya menikmati semuanya.

Yang pertama, profesi utama bisa dibilang begitu,  sebagai sekdes atau carik, orang desa menyebutnya. Namaku berubah total semenjak menyandang jabatan ini. Karena orang orang tak lagi menyebutku dengan namaku melainkan jabatanku. MasyaAllah. Hingga kadang saya tak yakin mereka tahu nama asliku. Wkwkwk.
Profesi yang 180 derajat berbeda dengan jurasan kuliahku. Profesi yang menuntutku untuk selalu beramah tamah, murah senyum dan berjiwa sosial tinggi. Profesi yg meski bukan jam kerja saya harus tetap sedia melayani warga yang datang ke rumah.
Sebenanrnya hari efektif kerjanya dari hari senin sampai jumat. Namun kala di rumah harus tetap standby, semacam buka kantor dirumah untuk  melakukan pelayanan.  Karena yang namanya bekerja sebagai pelayan masyarakat harus tetap on kapan pun. Antisipasi karena terkadang malam pun masih didatangi warga.

Pekerjaan kedua sebagai guru. Mungkin saya tak pantas disebut guru. Karena jam ngajar saya cuma dua hari, sabtu dan minggu. Guru abal abal, iya mungkin. Sempat mau mundur dari jabatan ini. Tapi saya ingat betul kata kata mutiara dari teman guru saya, pak agus syakbana. "Eman bu ilmune jenengan,  ketimbang weekend ndak ngapa ngapain lebih baik shodakoh ilmu biar ilmunya bermanfaat. Itung itung shodakoh jariyah". Sama satu lagi,  saya teramat sangat sungkan dengan ketua yayasan.  Beliau hampir hampir tak pernah absen untuk mengucapkan terima kasih kepadaku setiap kali bertemu, karena saya masih mau menyempatkan diri ngajar di aliyah.  Beliau juga pernah berpesan kepadaku (dan pesannya pernah kujadikan status) 'kalau kerja di desa diniatkan untuk mencari rezeki sedangkan di aliyah niatkan untuk mencari barokah, jadi kalau dipadukan akan menjadi rezeki yang barokah'.  Subhanallah, kata kata sederhana tapi mengena di hati. 

Yang ketiga sebagai guru les. Terkait profesi ini sudah sering saya tulis di blog saya.  Tapi tak apalah jika saya tulis disini lagi sekelumit ceritanya. Berawal dari tetanggaku yang memintaku untuk ngelesi anaknya. Dek vina,  ialah murid les perdanaku. Selama berbulan bulan saya ngelesi dia.  Saya ingat betul kala itu,  saya ngelesi dia di sore hari sementara pagi hari saya nganggur.  Sumpah! nganggur itu tidak enak, garink banget. Teringat akan nasehat dari guru smp saya bahwa doa anak kecil itu mustajab karena anak kecil belum banyak dosanya, maka dari itu saya meminta adekku tsb agar mau membantu mendoakanku agar aku segera beroleh pekerjaan. Ehh lah kog si adek bilang bahwasanya kedua ortunya pun telah mendoakanku (tanpa kuminta dan tanpa sepengetahuanku) agar aku memperoleh pekerjaan jika si adek ini sudah lulus ujian. Glodak, pingin nangis darah rasanya karena saya sudah bosan nganggur di pagi hari 😭

Tapi benar saja. Doanya mustajab banget.  Begitu si adek ini lulus ujian. Saya ketrima jadi guru di aliyah dan beberapa bulan kemudian keterima jadi perangkat desa (cikal bakal jd sekdes). Alhamdulillah. Terima kasih doanya. Meski kala itu kesabaranku benar benar diuji.

Yang keempat.  Bisnis pulsa. Pulsanya bisa digunakan untuk macem macem. Beli pulsa listrik. Bayar listrik pasca bayar.  Pulsa hp. Paket data. Dsb.  Sebenarnya bisnis yang satu ini paling simple sedunia. Karena kapanpun dan dimanapun bisa dilakukan.  Cuma perlu modal hp. Secara hp adalah barang premier yg mesti dan bakalan kebawa kapanpun dan dimanapun berada. Banyak untungnya pula, mulai dari untung jualan sebagaimana jualan biasa,  untung karena bakal dapat Cashback dari tiap transaksinya, hingga untung jika ada yang nyaldo ditempatmu karena ini semacam affiliate marketing.
Saya tidak berniat promosi tapi tapi saya punya mimpi (dan baru sekedar mimpi) ingin sedekah 2.5% gaji saya untuk mengajak banyak orang untuk menjalankan bisnis ini. Lumayan sembari sedekah juga sekalian melatih/mengajak orang untuk mandiri berwirausaha.

Itu sih yang ku kerjakan selama ini. Tidak ada yang spesial. Tapi entah kenapa,  diantara teman temanku yang tau profesiku ini, ada yang komen macam macam. Beberapa diantaranya:
1. awakmu gk kesel ta?
Responku. Enggak,  karena aku menikmatinya.  I'm Happy

2. Sakmono akehe dilakoni, duit akeh mbkgae opo?
Responku. Haha tak gae nyenengno calon bojo 🙊

3. Rezeki kog dipek dewe, mesakno liyane gk duman.  Maruk men!
Responku.  Wkwkw asli, gk niat maruk aku.  Cuma mumpung bisa saya kerjakan dan bermanfaat, so kenapa harus saya tolak. Lagian hidup hanya sekali, jadi optimalkan diri untuk memberi manfaat lebih.

Demikian curhatan saya. Saya tidak berniat sombong atau pamer.  Hanya sekedar sharing dan memenuhi tantangan si adek manis. Dek fatimah.
Semoga dari membaca tulisan saya ini ada yang tersentil untuk mengikuti jejak saya,  minimal,  dan lebih lebih jika ada yang terinspirasi untuk melebihi dari apa yang saya kerjakan sekarang ini. Semoga kalian ketularan. 😁🤗

Comments

Mau baca yang ini gak?