muhasabah diri


Setelah berkali-kali gagal (tidak pernah menang lomba ini itu), Allah bukannya mengirimkan kebahagiaan kepadaku dengan sebuah kemenangan besar, jusru Allah semakin menjatuhkanku dengan mengirimkan ujian sakit. Hmm jujur kala itu aku sakit hati dan semakin sakit hati sama Allah. Kupikir Allah begitu tega memperlakukan aku seperti ini. Disaat aku sedang ngambek dan marah, bukannya Allah membaiki aku dengan mengirimkan angin kebahagiaan namun sebaliknya. Allah justru marah balik kepadaku.
Pinginku saat aku marah, Allah mengalah dengan membaiki aku, ehh ternyata Allah gak mau baik kepadaku sebelum aku membaiki Allah terlebih dahulu. Hiks hiks.
Tapi ya aneh banget sih, kalau aku ngambek ke Allah, yah terus ke siapa lagi aku akan mengadu karena sumber dari segala sesuatunya juga dari Allah.
Akhirnya mau tak mau, aku yang harus membaiki Allah lebih dahulu agar Allah mau kembali baik kepadaku. Dan beberapa waktu setelah itu, aku menuai sindiran pedas, yang akhirnya membuka mataku bahwa semua ini memang salahku. Astagfirullahaladzim. Berikut kutipannya.
Bagaimana mungkin Allah akan mengirimkan kebahagiaan kepada hambaNya? Jika hambanya tak pernah mengingat Tuhannya di saat bahagia. Maka pantas saja jika Allah sering menimpakan ujian, cobaan, ataupun masalah kepada hambaNya, karena memang hambaNya hanya mengingat Allah manakala sedang susah. Intinya Allah itu ingin diingat (ada dipikiran hambaNya) di setiap waktu. That’s why, semuanya bergantung pada pribadi masing-masing, mau bahagia atau susah? Jika ingin bahagia maka bersegaralah untuk selalu dan sering-sering mengingat Allah disaat bahagia, jangan hanya mengingat Allah saat sedang susah, agar Allah tak mengirimkan murkaNya kepada kamu.
Ingat: Allah itu Maha Baik dan akan selalu baik pada hambaNya, selama hambaNya itu mau berbaikan juga sama Dia.
#GoforAllah
#CintaAllahSelamanya

Comments

Mau baca yang ini gak?