Toner Blueprint: Pilihan Tepat untuk Toner Berkualitas



Alkisah, pada suatu hari ada seorang mahasiswa yang protes kepada dosennya, sebut saja namanya Ani.
Ani                  : “Pak saya mau protes karena nilai makalah saya sangat jelek”
Dosen            : “Kenapa protes? Seharusnya kamu instropeksi diri, memperbaiki diri agar nilainya bisa bagus”
Ani                  : “Tapi pak,  saya sudah mnegerjakan tugas itu dengan sungguh-sungguh”
Dosen                        : “Tulisanmu tak terbaca, makanya kuberi nilai jelek”
Ani                  : “Tapi Pak….”
Dosen            :”Tapi apanya???”
Ani                  : “Saya sudah menggunakan printer yang terbaik loh, Pak, untuk mencetak makalah saya ini”
Dosen            : -Bodo amat-
Hihiihi,,,(cerita fiktif),,,,hihihi


Hai ….Sobat, jika kalian sering punya masalah terkait hasil cetakan yang tidak/ kurang bagus sehingga karya anda menjadi tidak maksimal di mata atasan anda (Dosen, Bos, Manager, Presdir, dsb) dan akhirnya kesel, bete’ dan badmood sendiri, padahal sudah dibela-belain pakai printer no.1 di dunia, kayak yang dialami Si Ani ini. maka

STOP mengeluh dan menyalahkan printermu!!!. Kini saatnya berubah.

Perlu kalian ketahui deh! bahwasanya kualitas hasil cetakan itu tidak semata hanya ditentukan oleh jenis printer yang digunakan, akan tetapi jenis toner yang digunakan pun cukup andil dalam memainkan peran terhadap kualitas hasil cetakan. Kalau kalian tidak percaya, silakan dipikir-pikir sendiri deh! yang pasti kujamin kalian akan manggut-manggut pertanda setuju dengan pendapatku, setelah merenung barang sejenak. Hhahaha. Oleh karenanya, penting banget deh bagi Sobat untuk memilih toner yang baik jika menginginkan hasil cetakan yang berkualitas pula.

Pertama-tama, kalian udah tahu kan apa itu toner? Yups, toner adalah bubuk yang digunakan Printer Laser dan mesin fotokopi untuk membentuk cetakan teks dan gambar diatas kertas.

Nah, adapun kriteria Toner yang baik agar bisa menghasilkan hasil cetakan yang berkualitas, itu ya seperti toner blueprint. Mengapa bisa begitu? Jawabnya simple, yakni karena toner ini punya banyak kelebihan

Berikut alasan lebih detailnya!

Komponennya 100% baru sehingga kualitasnya benar-benar terjamin

OPC jepang, multilayer coating, lapisannya tebal sehingga hasilnya bisa rata

Ukuran granula ketat, kepekatan hitamnya stabil dan ukuran granul ini bisa disesuaikan dengan jenis cartridge yang digunakan.

Melting point specific untuk setiap cartridge, desain ini didasarkan pada fakta bahwasanya pada melting point yang terlalu tinggi atau rendah bisa memberikan efek negatif pada hasil cetakan. Pada temperature yang tinggi, bisa menyebabkan powder menjadi tidak matang, sebaliknya jika terlalu rendah maka powder bisa gosong. Oleh karenanya, desain melting point yang disesuaikan dengan cartridge ini menjadi pilihan paling sip deh! 


Bukan hanya itu toner ini juga memberikan dua jawaban sekaligus terkait dilema yang ada, berkenaan tingkat hitam dan volume cetakan.
1.    Tingkat hitam tinggi tapi volume cetakan rendah, dan sebaliknya
2.    Jika volume banyak maka tingkat hitam rendah (bahkan bisa menjadi bau-abu)

Jawaban tersebut ialah  #TonerBlueprintHemat mampu memberikan tingkat hitamnya yang maksimal dan volume cetak yang maksimal juga. So that, tidak salah lagi kalau julukan Toner Blueprint Hitam & Hemat diberikan pada toner blueprint ini. Pasalnya, Tingkat hitamnya mencapai 1.62 BW densitometer dan berkenaan dengan volume cetak ini toner blueprint telah membuktikan kemampuannya dengan mencetak 285A text document ISO/IEC 19752 sebanyak 1530 lembar ±2%. 

 Lebih dari itu blueprint juga berani memberikan garansi uang kembali 100% jika konsumen merasa tidak puas terhadap hasilnya.



Dan kabar baiknya, buat para owner korporasi atau instansi yang penasaran dengan produk ini, maka blueprint berkenan (bersedia) untuk memberikan taster, dengan memberikan pinjaman printer sekaligus toner (tentunya dengan jalinan kontrak) agar konsumen tahu seberapa pantas dan tangguhnya toner ini dijadikan patner kerja. Just call this



Comments

Mau baca yang ini gak?