karya tulis vs sempro

Sejatinya mata kuliah sempro ini sama dengan momen-momen presentasi karya tulis ilmiah bahkan lebih menyeramkan momen presentasi karya tulisnya mungkin.

Pasalnya pada momen karya tulis, kita tidak tahu siapa jurinya, dari bidang apa beliau, dan pertanyaan-pertanyaan macam apa yang akan dilontarkannya. Semuanya serba surprise kala itu juga.

More over kita hanya diberi waktu sekitar 10 menit saja untuk melakukan presentasi dan membuat mereka (para juri) respect terhadap karya tulis kita dan mau memberikan nilai maksimalnya kepada kita.

Sulit memang. Tapi disitulah tantangannya. Kita benar-benar ditempa untuk bisa memanagemen waktu seefesien dan sebaik mungkin agar tujuan kita bisa tercapai.
Kalau sekedar bisa menjelaskan materi karya tulis kita, itu mudah, yang kebih sulit lagi ialah membuat juri respect atau terkesan dengan karya kita sehingga ketika mereka telah selesai menilai karya kita dan lanjut menilai karya tim lain, maka ia akan tetap mengingat karya kita.

Terkadang tak ayal para pejuang karya tulis melakukan berbagai upaya demi membuat hati para juri jatuh ke tangan, seperti melakukan akting puisi, pantun, pidato singkat, nyanyi, pakai banner, nyebar selebaran dan sebagainya. Padahal dari panitia tak pernah memberikan waktu tambahan untuk melakukan berbagai atraksi tersebut. Bagi panitia, kala tim presenter mulai berbicara maka disitulah timer dijalankan. Dan tak peduli apapun, kala waktu telah usai (10 menit berlalu) maka tak ada ampun, panitia akan memenggal waktu kita meski presentasi kita belum selesai.

Comments

Mau baca yang ini gak?