Tobat Sehat Setelah Jatuh Sakit
Memang benar,
Bila ada pepatah yang mengatakan bahwa
seseorang baru tahu betapa berharganya sehat manakala ia telah merasakan tidak
enaknya rasa sakit itu.
Pun saya sendiri baru tersadar kala sakit flu, batuk, demam, dan
ditambah kecapekan. Penyakit yang sebenarnya tergolong ringan tapi rasanya
sudah amat menyiksa.
Saya paham, itu akibat yang harus saya tanggung
gara gara acuh terhadap kesehatan diri sendiri.
Berawal dari sepulang kerja dari balaidesa saat cuaca lagi
terik teriknya, membayangkan minum es
tentulah amat sangat menyegarkan. Akhirnya langsung beli es sachetan, yang per sachet nya
seharga Rp 500,00. Saya yakin kalian bakal paham dengan es yang saya maksud
tanpa harus kusebutkan merknya. Tandas segelas es tersebut, terasa ada yang
beda dengan tenggorokanku, semacam gatal, sakit, dan serik. Saya mencoba
mengabaikannya.
Keesokan harinya sewaktu mengajar di sekolah, entah kenapa
murid muridku tiba tiba meminta saya untuk bercerita tentang perjalanan hidup
saya sewaktu kuliah, dengan dalih minta motivasi, wejangan, dan semangat dalam
rangka menuntut ilmu lebih tinggi kayak gurunya.
Oleh karenanya saya mulai mendongeng panjang kali lebar.
Pulang dari sekolah, suaraku hilang bak di telan bumi. Hilang entah kemana.
Di tengah kondisi tubuh yang kian meronta ronta minta
diistirahatkan, justru malamnya ada undangan dadakan dari pak bos untuk kumpul
rapat di balaidesa. Sebenarnya ingin istirahat, izin tidak ikut rapat namun
berhubung ini penting karena acaranya juga mendesak dan ini rapat perdana,
jadilah saya tidak berani izin dan memilih berangkat rapat.
Di balaidesa, saya hanya diam. Ujianku bertambah satu lagi,
rapat dengan teman laki laki yang notabennya lebih tua dan perokok, membuat asap rokok
menjadi tak terhindarkan. Ditambah rapatnya berlangsung hingga larut malam. Duh
duh, membuat sakitku makin parah.
Esoknya saya harus kembali mengajar. Yes kali ini benar
benar tidak bisa dipaksakan lagi. Oleh karenanya muridku hanya kuberi tugas. Saya
tidak sanggup mengeluarkan suara lagi.
Pingin istirahat full tapi senin harus sudah beraktivitas
kembali.
Sakit flu batukku makin menjadi jadi. Tubuhku serasa pegal
dimana mana. Akhirnya disuruh pijat dan mau tak mau dipaksa minum obat oleh ibuku.
Nasib ya badan. Padahal paling anti kalau disuruh minum obat
karena paham kalau obat itu rasanya tidak enak.
Dari situlah saya tobat, trauma kalau ingat harus minum obat
kala sakit. Ampun dah!
1. Minimal seminggu sekali lari pagi. Keliling desa. Olah raga paling murce
sedunia. Karena tidak butuh alat apapun. Baru sekitar satu bulanan ini
berjalan.
2. Selain itu rutinan minum susu lagi. Biar kebutuhan gizi
dalam tubuh terpenuhi.
3. Menyempatkan diri untuk selalu tidur siang meski hanya
beberapa menit.
4. Bukan hanya itu, konsumsi buah. Kebetulan di rumah punya
pohon mangga yang sekarang lagi masa masanya panen sehingga tiap hari bisa
rutin makan buahnya.
5. Banyak banyak minum air putih. Bahkan kalau perlu bakal
bawa botol air minum tiap bepergian agar tidak lupa minum dan kebutuhan air
putih dalam tubuh tetap terpenuhi.
Baiklah, itulah beberapa cara yang kulakukan demi menjaga
kesehatan tubuhku. Semoga bisa konsisten. Aamiin.
Satu lagi, sebenarnya pingin banget ikutan program donor
darah. Saya tergiur dengan sejuta manfaat donor darah. Tapi apa daya, sampai
sekarang belum keturutan gara gara masalah berat badan yang kurang.
#AksisehatCeria
#AksisehatCeria
Comments
Post a Comment