Nabung emas di pegadaian Ala saya
Hari jumat kemarin ( 10 Januari 2020) saya berniat untuk mengambil uang di bank daerah. Ceritanya ini sudah dapat transferan dari bulan Desember dan belum sempat kuambil. Mau mengambil di atm, lah kok kartu atmku sudah tidak bisa digunakan alias minta ganti kartu baru.
Baca : Gak diizinin bolos
Mana tidak ada fotokopian pulak di bank tersebut. Duhh jadi pingin marah marah ke banknya.
Ya kalek bank gak punya mesin fotokopi, nasabahnya yang disuruh nyari fotokopian sendiri. Astagfirullah tahan mulut biar gak keceplosan marah marahnya.
Akhirnya saya gak jadi mengurus atm dan langsung ambil uang lewat kasir bank. Hmmm uang transran 1 juta yang bisa diambil cuma 900.000 gara gara saldo kurang. Btw sedikit takjub juga karena baru tahu potongan adminnya perbulan 13000 cuy, mehong. Sudah mahal biaya adminnya banknya juga gak punya mesin fotokopi. Astagfirullah.
Tahu gini buru buru kuambil uangnya biar gak kemakan potongan biaya admin, sedih saya!
Lanjut ke pegadaian yang kebetulan tempatnya berdekatan dengan bank.
Uang dari bank tadi (yang baru kuambil) langsung kumasukkan ke pegadaian. Haha emang dasar kurang kerjaan kok ya aku ini, wkwkwk.
Iya ini itu efek dari beberapa hari mantengin youtube terkait cara investasi jangka panjang, dan ternyata itu bisa lewat menabung emas di pegadaian. Langsung mupeng deh saya!
Nah kata katanya di youtube itu, beli emas yang paling aman itu sebenarnya di antam. Namun, berhubung di kota tempatku tinggal tidak ada Antam, jadilah saya ke pegadaian saja. Ehh, sebenarnya lewat kantor pos juga bisa, tapi karena kalau di kantor pos itu harus tunai dan uangku belum cukup alias banyak, jadilah solusi yang paling solutif ya di pegadaian.
Btw ini bukan lagi ngiklan loh ya. Bukan juga lagi diendorsin sama pegadaian (ehh tapi sapa tahu setelah nulis ini dapat tawaran kerjasama, Wkwkwkw).
Jadi, kalau nabung emas di pegadaian itu cukup dengan modal Rp 7.000,00 sudah dapat emas. Murah banget kan?
Ehh tapi sebenarnya ada biaya pembukaan rekening loh. Biayanya sekitar 54rb atau 53rb gitu.
Namun berhubung pas saya ke pegadaian, lagi ada promo, jadilah cukup dengan top up 10.000 sudah bisa, dan tak perlu biaya pembukaan rekening.
Dan 10rb tersebut tidak hilang melainkan ditukar emas. Yah meskipun dapatnya sedikit, yakni sebesar 0.01 gram wkkwk.
Adapun saya pribadi, nabungnya Rp 100rb atau jika dikonversikan ke emas menjadi 0.1 gram, Alhamdulillah lumayan.
Terkait gambar di atas, maksudnya ialah harga jual itu adalah harga yang mesti kita bayar kalau mau membeli emas. Sebaliknya harga beli ialah harga emas jika kita menjual emas.
Bingung? Emang gitu kok penjelasan dan mekanismenya.
Lebih lanjut, jika kalian ingin mencetakkan emas juga bisa, tapi ada biaya cetaknya dan itu bergantung pada berat emas. Semakin berat maka semakin besar biaya yang dikeluarkan untuk pencetakkan emasnya.
Emas di pegadaian ada dua macam, yakni emas UBS dan Antam. Kata petugasnya, keduanya sama bagusnya. Sama-sama 24 karat.
Di pegadaian juga bisa gadai emas yang kita miliki. Meski tetap saja akan ada bunga pinjamannya. (Btw sengaja saya tidak cari tahu secara detail terkait gadai emas ini karena gak pingin dan gak ada rencana buat gadai, wkkwk bismillah nabung yang banyak, dan langsung diambil saja kalau butuh)
oh, begitu toh…..
ReplyDeleteTerima kasih infonya…….
Sama sama
Deletemakasih infonya
ReplyDeleteSama sama mbk
DeleteDenger-denger dari ustad-ustad kalau beli emas dan tidak berwujud itu haram katanya
ReplyDeleteBerwujudnya nanti kalau sudah dicetakkan.
DeleteOh ya..saya nyoba, iseng gitu.nabung emas lewat Tokopedia. Masih sekali bayar sih belum tak tambah lagi.
ReplyDeleteSempat beli Antham 2grx2 gitu bingung nyimpennya hahaha.
Beds cerita kalai beli Antham 1kg gitu enak nyompennya yaaak xixixixi.
Wihh kerenn emasnya sudah banyak nih
DeleteSaya sudah lama nih penasaran dengan sistem nabung emas di Pegadaian. Thanks infonya mba
ReplyDeleteIya sama sama mbk
Deletesaya belum pernah tu nabung emas , tapi kalau gadai hampir hehehe, salam kenal ya mbak arlina
ReplyDeleteAyo nyobain nabung, hehe
DeleteSalam kenal balik
Bisa juga nabung emas pegadaian di tokped. Makin simple lagi karena gak perlu keluar rumah :)
ReplyDeleteIya juga sih. Tapi aku belum nyoba
Deleteiya kak, aku juga dah tau soal nabung emas pegadaian ini.tapi kok ampe sekarang ngak ada action2.aduh payah deh aku. padahal lumayan ya untungnya tuh
ReplyDeleteHehe nunggu mood datang mbk, biasanya saya juga gitu
DeleteSebagai org bank, aku yakin itu bank yg mba datangin pasti ada mesin fotocopy, hanya saja dia mungkin punya aturan utk tidak mengizinkan org luar utk memakai alat FC nya . Rata-rata sih begitu soalnya :D. Tapi kalo di tempatku, ya kalo dokumenny terkait Ama produk bank juga, ya pasti aku bantu. Kec nasabah minta FC utk berkas anak sekolah misalnya, ya itu ga bisa :p. Agak kelewatan sih kalo sampe bank nya g bantuin, pdhl inikan utk aktivasi ATM yg mana produk dia juga.
ReplyDeleteBtw, aku juga udh lama nabung emas di Pegadaian . Dulu prnh ada yg nasehatin aku mba, kalo biaya haji itu dari dulu cukup dgn 99 gr emas. Tapi kalo disimpen dlm Rp, ya susah Krn ada inflasinya. Makanya LBH bgs simpen dalam emas. Sejak itu aku LBH fokus utk saving di emas juga, supaya menjaga nilai value-nya aja :D
Wkwkwk iya loh mbk, gegara itu saya sampe ngedumel sepanjang jalan nyari fotokopian, sambil mengabsen nama nama hewan di kebun binatang, haha
DeleteIya mbk, kelebihan nabung emas emang gitu, cuman yang masih bikin pikiran, katanya disebut sebut riba, meski saya juga agak kurang paham.
Nabung emas ini nilai plusnya gak perlu nimbun emas secara fisik di rumah, jadi gak takut kecolongan maling atau tuyul. Hehehe.
ReplyDeleteSelain itu transaksinya juga sudah pakai aplikasi jadi semua transaksinya sudah bisa dilakukan tanpa harus keluar rumah.
Yaps betul sekali
Deletesaya juga udah beberapa tahun ikut ini mba... baiknya jgn dikaitkan dengan rekening bank mba. Jadi ke goda mencairkan emasnya heheh
ReplyDeleteWkwkwk siyapp. Btw punya cuma kuisi seratus dan sampe sekarang belum pernah kuisi lagi
Delete