Alhamdulillah, disyukuri saja!

Alhamdulillah
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?

Sebenarnya ini cerita yang sudah lama saya buat,  tapi belum sempat kuposting di blog ini. Jadi, silakan dilanjut bacanya!

Dengan profesi baru saya memperoleh teman sekaligus saudara sekaligus keluarga.

Jika dipikir tentang bayaran.  Maka akan tetap saja merasa kurang.  Maka yang sedang saya usahakan sekarang ialah perbanyak bersyukur agar ditambah nikmatnya oleh Allah.

Bersama sama sekdes-sekdes muda angkatan baru (Sekdes yang terpilih/terjaring dari hasil tes perangkat desa serentak se kabupaten Bojonegoro pada masa pengabdian bupati kang yoto), Kami mengadakan buka bersama di tribun alun alun Bojonegoro. Ini merupakan pertemuan kali yang kedua kalinya.

Memang sengaja kami tak mengundang sekdes senior,  dengan alasan untuk menjaga semangat netralitas kami yang membara. Karena biasanya di ajang kumpul bareng ini kami lebih banyak curhat tentang berbagai masalah sulit kami saat adaptasi menghadapi sikap perangkat desa yang lebih senior, yang terkadang cenderung sok yes dan sok menguasai.

Yang pertama,  di kayangan api ngasem.  Dimana aku termasuk panitia tuan rumah didalamnya. Kedua kalinya baru di alun alun ini.

Ohiya, tugas sebagai tuan rumah ialah menyediakan makanan, jajanan,  dan juga minuman,  sehingga para sekdes yang datang dari kecamatan lain hanya tinggal datang dan makan tanpa perlu memikirkan iuran makanannya.

Tuan rumah biasanya terdiri dari sekdes se kecamatan tersebut. Ada pengecualian tersendiri apabila dalam satu kecamatan tersebut hanya ada beberapa sekdes baru (jumlah sekdesnya sedikit) maka ia bisa berkoalisi dengan kecamatan tetangga, kayak yang buka bersama dikecamatan kota kemarin, yang merupakan koalisi antara kecamatan kota dengan kecamatan dander.

Pertemuan ini dibuat rutinan yakni, 2 bulan sekali. Adapun tempatnya bergiliran, mulai dari kecamatan satu berpindah ke kecamatan yang lainnya. Tujuan tempatnya dibuat bergiliran ialah agar kami (para sekdes) bisa tahu dan kenal daerah-daerah kecil yang merupakan bagian dari Bojonegoro. Karena di Bojonegoro sendiri setidaknya ada 28 kecamatan. Seru banget kan!

Jujur, kami (para sekdes) mengaku sama sama belum pernah keliling Bojonegoro. Sebenarnya lucu kalau dipikir. Orang Bojonegoro tapi tidak tahu Bojonegoronya sendiri. Entah sadar atau tidak, kita (para sekdes) mungkin malah lebih sering jalan jalan ke luar Bojonegoro ketimbang mengeksplor wisata yang sudah ada di Bojonegoro. Setidaknya melalui ajang silaturahim ini,  kami mencoba mengenal Bojonegoro lebih mendalam untuk kemudian mencintainya. Eakkkk.

Di tiap kecamatan pun dipilih tempat strategis yang menjadi ikon wisata dari kecamatan tersebut.

Karena baru dua kali kumpul bareng, jadi saya baru bisa menyebutkan 2 saja. Untuk kecamatan ngasem sendiri, ikon wisatanya ialah kayangan api. Sedangkan untuk kecamatan kota, ikon wisatanya ialah alun-alun.

Kumpul bareng teman ialah hal yang paling asyik. Karena kita bisa kumpul, Ketemu, Ketawa bareng, Nambah saudara, Nambah silaturahim, serta Nambah wawasan pula.  Pokoknya asyik banget

Selesai buka bersama.  Saya dan teman-teman menyempatkan diri sejenak untuk ikutan sholat tarawih di masjid agung Darusalam Bojonegoro yang kebetulan letaknya memang berdekatan dengan alun alun.  Sumpah! suasananya syahdu banget.  Apalagi kala itu hujan. 
Kipasnya banyak jadi gak gerah.  Ditambah bacaannya imamnya benar-benar fasih sehingga nyaman untuk dihayati. Hmmm jadi tambah kerasan tarawih disana.

Namun, Kalau itu tak sempat 23 rakaat karena teman-teman saya sudah sibuk ngajak pulang.  Alasannya takut kemalaman.  Yah sudahlah. Meski sejujurnya masih enggan pergi meninggalkan Sholat tarawihnya.

Ehh kalau boleh jujur,  saya juga nyempil doa pas momen itu agar segera dipertemukan dengan jodoh terbaik untuk saya. Hehe.  Bantuin meng-aamiin-kan ya naners.

Ehh kirain setelah kabur sholat terawih, kupikir bakal langsung pulang, ternyata malah ngobrol dengan teman-teman sekdes sampe entah jam berapa. Ketawa ngakak bareng teman-teman sekdes kecamatan ngasem. Minum es degan bareng.  Alhamdulillah. Dan bahkan saat pulangnya kami masih menyempatkan mampir lagi untuk beli terang bulan alias martabak manis di kalitidu. 

Hari yang lelah tapi mengasyikkan. Bersama teman-teman yang super.  Teman-teman seperjuangan yang kompak abizz.

Bahkan ada teman dari kecamatan lain yang mengaku iri dengan kekompakan kita.  Wkwkwk.

Alhamdulillah. Terima kasih ya Allah atas nikmat persahabatan ini. Semoga persahabatan ini bisa tetap langgeng. Aamiin.

Comments

Mau baca yang ini gak?