Konflik membawa Berkah

Setiap orang punya konfliknya masing masing, pun termasuk saya karena saya juga orang,  wkwkwk

Ini sedikit cerita beberapa waktu yang lalu.
Saya dikomentarin oleh seorang teman guru yang sampe sekarang masih membekas di otak saya. Efek otak saya sedikit kontra dengan pendapatnya, huhuhu

Perlu kalian ketahui dulu,  kerjaan saya di hari senin sampe jumat di kantor desa, sedangkan di hari sabtu dan minggu di sekolahan.

Hanya jika ada urusan penting nan urgent dan kebetulan dapat ijin dari atasan maka terkadang saya pun bertukar tempat.
For example: misal di hari minggu ada kegiatan di desa,  maka saya bakalan ijin di sekolah. Pun sebaliknya ketika di sekolahan sedang ada urusan (sertifikasi ataupun monev sekolah) maka saya bakalan ijin ke atasan

Itu ijinnya gak tiap hari ya,  perlu kalian noted banget. Karena memang agenda kayak gitu kan juga gak bakalan tiap hari. Hanya kadang kadang.

Secara, semisal agenda itu terjadi tiap hari maka wajib bagi saya untuk milih salah satu dan meninggalkan yang lainnya. Dalam artian tidak boleh merangkap lagi. Ehh bukannya tidak boleh sih, tapi lebih tepatnya saya yang gak bakalan kuat dan sanggup menjalaninya.

Nahh betewe eniwe baswe
Si teman guruku ini menasehatiku, katanya "Ini bakal jadi bom waktu yang suatu saat bisa membuatku kehilangan dua duanya (pekerjaanku) karena dikhawatirkan orang orang yang tak suka padaku alias yang membenciku akan mendemoku terus minta saya turun jabatan", Wkwkwkw

Katanya, beliau habis dengar gosip gosip miring tentangku, saat ku korek apa isi gosipnya ehh malah beliau gak mau cerita, cuma nasehatin sebagaimana yang kutulis di atas doang.

Dan inilah tanggapan saya,
Saya memang sadar, kalau dihidup saya ini bakalan ada orang yang benci dan tak suka saya. Termasuk orang orang beserta pendukung pendukungnya karena telah gagal berkompetisi dengan saya ketika perebutan jabatan ini, sedikit banyak pasti menaruh tak suka pada saya.

Tapi ya sebodo amat, saya gak peduli
Hidup saya bukan untuk membuat mereka senang. Its my life. Yang penting mah saya bahagia dan saya bisa menebar banyak manfaat untuk orang sekitar. Yang benci saya, ya sana go go away. Menjauhlah ketimbang sakit hati mulu efek lihat saya,  bhahahaha

Nabi muhammad yang sudah sebaik itu jadi manusia saja masih ada yang ngebenci dan tak suka,  apalagi saya yang hanya butiran debu. Maka sekali lagi mohon maaf saya tak perduli dengan urusan hati anda.

Dan saya males ngurusin orang orang yang negatif beserta gosipnya.

Saya ingat betul kala momen pendaftaran kompetisi jabatan ini, masayaallah. Jika telinga dan mata mau dibuka lebar,  hati dipasang baper, otak dipasang realistis. Maka saya bakal mundur alon alon dan gak berani untuk ikutan kompetisi.
Karena ada banyak sekali gosip dan omongan yang beredar, yang bikin hati, mata, telinga dan otak ini sakit. Hiks hiks.

Mereka menghina dan merendahkan dengan semaksimal maksimalnya hinaan.
Yang dinilai tak pantaslah, karena kami bukan dari keluarga kaya lah. Karena kami tak pernah terjun ke desa (aktif berpartisipasi dalam kegiatan desa) sama sekali lah, karena saya perempuan lah, karena saya anak kecil lah dan lain sebagainya yang tak bisa kurangkum semua disini.

Saya belajar cuek dari sini. Saya bersikap bodo amat dengan hinaan dan cacian mereka. Saya tetap daftar. Dan maju berperang.

Bahkan ketika ujian kompetisi, mereka (para sainganku) pada diantar dengan mobil beserta rombongan.  Sementara saya hanya berangkat sendirian dan pakai motor. Motor pinjaman dari kakak, karena memang waktu itu saya belum punya motor. Mau pakai motor papide takut mati di jalan karena motornya udah tua.
Saya tetap pede. Saya tak pernah minder sedikitpun. Karena saya yakin semua orang punya hak yang sama untuk menang. Dan Allah lebih tahu mana yang patut dipertimbangkan untuk menerima rezeki dan amanah dariNya.

Meski disisi lain, ternyata masih ada juga sedikit orang yang punya otak open minded. Dengan membuat taruhan kalau saya sampe menang di kompetisi ini berarti kompetisi ini beneran jujur dan bersih, sebaliknya jika saya gagal maka isu tentang jujur dan kebersihan kompetisi ini dari KKN hanyalah hoax belaka.

Wkwkwk baik sekali kan taruhannya, saya selalu diposisikan di tempat yang baik. Menang kalah nama saya tetap harum

Meski sekali lagi, orang yang tak suka saya tetap saja negatif dengan saya. Kalau saya sampe kalah, bakalan makin menjadi jadi menghinanya,
'Dasar gak tau diri, gak punya malu. Sudah tahu gak punya apa apa masih nantang ikutan kompetisi, niat banget mencemarkan nama baik dan mencoreng muka sendiri'.

Ehhh ehh jadi kebablasan baper cerita jaman dulu, wkwkkw

Intinya orang yang tak suka saya,  akan punya sejuta alasan untuk tetap benci dan tak suka saya. Makanya saya beneran tidak mau menghabiskan waktu saya hanya untuk memikirkan orang orang negatif ini.

Lanjut ke si teman guru saya tadi,
Karena aslinya dia juga merangkap di 2 sekolahan (punya dua kerjaan) mirip kayak saya, cuma saya kantor desa dan sekolahan,  tapi si beliau di sekolah negeri dan di sekolahan kami, yang berupa yayasan.

Dia memberi saran untuk fokus ke satu pekerjaan, yang satunya gak usah terlalu dipaksakan, dikerjakan sebisanya.

Ini bagian yang super kontra dengan saya
Ibaratnya gini,  kalau dari awal sudah niat poligami ya berarti kita harus totalitas untuk adil. Gak bisa karena kita takut akan menjadi bom waktu terus kita malah berat sebelah. Yah sekalian saja kalau memang sudah tak niat dan takut di awal, mending yang satunya tersebut diputuskan. Biarkan dia bahagia dengan yang lain, jangan digantung gitu.

Bukan saya sok benar dan sok adil. Tapi kan, beneran gak fair kalau gak adil. Saya pribadi pun tak suka kalau diperlakukan seperti itu.

Sekaligus ini yang mengingatkan saya pas jaman kuliah. Ketika saya maupun teman teman doyan organisasi, ikutan organisasi lebih dari satu, terus ketleleran gara gara bingung harus pilih ikutan kegiatan yang mana, efek jadwal bentrok.

Lalu,
Diberilah kami sebuah nasihat, yang isi nasihatnya kira kira begini:
Tentukan urgensi dan prioritasmu. Mana yang lebih penting lalu susunlah. Karena kamu sadar kamu tak bisa membagi dirimu, maka delegasikanlah.

Bener kan pemikiran saya? (#nadanya sedikit memaksa wkwkwk)

Kalau menurut kalian bagaimana?

Tambahan sedikit, ini mirip ketika saya di nasehatin tentang oriflame oleh teman (yang telah kurangkum di percakapan suatu malam). Setiap dinasehatin, bakal saya dengarkan baik baik,  pura pura nurut dan saya seolah olah sadar salah, lalu mengucapkan makasih. Meski setelah itu bakal kutulis semua disini bagian bagian yang kontra plus perdebatan versi saya

Jika ditanya kenapa gak langsung dibantah ketika tak setuju didepan yang nasehatin? Karena jika didebat langsung, saya justru tidak bakal tahu apa yang dia mau. Dan bisa bisa dia berhenti nasehatin saya. Padahal itu perlu sebagai bahan tulisan blogku wkwkwkwk

Comments

  1. Jangan bersedih aie, hadapi semua dengan kesabaran karena dengan kesabaran itulah dirimu akan mampu menjalani semua ujian hidup ini dengan baik. tak hanya dunia nyata aja aie yang sering mengundang konflik tapi dunia maya juga kadang sering membawa konflik tinggal diri kita aja bagaimana menyikapinya. Kalau diriku pribadi menyikapi itu semua dengan sabar memang kendengarannya susah tapi aku mencoba belajar dan inilah hasilnya aku mendapatkan berkah yang tiada tara yang sungguh membuatku merasakan kebahagiaan dan kedamaian dalam hidup.

    ReplyDelete
  2. Emang kita nggak pernah bisa terlihat baik di mata semua orang. Mau berbuat sebaik apapun, pasti akan ada orang yang nggak suka. Kadang saya suka heran sama orang kayak gitu, kok pikirannya bisa begitu. Makan apa sih...🤔
    Tapi ya sudahlah. Hadapi semua dengan B aja.
    "Biasa, berani, betul-betul-betul👱"
    Eh, upin-ipin udah tua🙄😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwk namanya juga manusia mbk

      Makanya terkadang kita gak perlu menggubris omongan mereka yang hanya menghabiskan energi kita.

      Mending dipake buat senyamannnya diri, bahagia versi diri sendiri.

      I think its more better

      Delete
  3. Saya setuju sih sama nasihat gurunya, ada skala prioritas. Sama seperti poligami, tetap aja ada urutan dari satu ke yang berikutnya. Eh, ngarang saya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwk wah wah. Sebenarnya masalah prioritas itu sah sah saja sih, dalah hal satu butuh banget bantuan kita maka kita wajib ada.

      Tapi kalau prioritasnya disalahartikan dengan cara apa apa mengutamakan/mencenderungkan ke salah satu pihak, itu yang nggak bener. Dan ini nih yang kumaksud mending diputus sebelah kalau sudah mulai cenderung ke satu pihak.

      Karena bakal kasihan pihak satunya, yang cuma dijadikan tempat php, pelarian serta digantung gak jelas.


      #Ehh ehhh jadi ngomongin apaan sih aku ini

      Delete
  4. pokoknya semua bisa jadi bahan tulisan

    ReplyDelete
  5. Oh gitu cara cari ide untuk nulis, baru paham, oh ya, thanks atas sharingnya sangat menarik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwkwk silakan dicoba untuk diterapin yak!

      Tapi siap siap bawa es sama lakban kala mendengarkan nasehat yang sedikit kontra dengan pemikiran kita, biar gak keceplosan buat nyolot wkwkwk

      Delete
  6. Setuju bangettttt

    Kita tidak bisa menyenangkan semua orang, prinsip saya, asal saya tidak merugikan orang, whatever orang mau bilang apa, kecuali emang dia bilangnya ngegas di depan saya sih, baru deh saya kasih hadiah tamparan cinta bahahahahahaha

    ReplyDelete

Post a Comment