bermuhasabah diri

Rabu, 25 Pebruari 2015
 
Malam ini entah kenapa aku ingin banyak bercakap dengan kamu semua, wahai sahabat dunia mayaku,, hehhe…

Habis baca petuah dari ustad AA Gym, temanya tentang evaluasi diri. Astagfirullah. Rasa-rasanya og untuk tema yang satu ini mutlak banget untuk kulakukan, mengingat diriku yang sangat jauh dari kata perfek, astagfirullahaladzim, ampuni aku ya Allah.

Banyak hal yang membuat aku miris, tapi aku tak punya keberanian sedikitpun untuk menegurnya, astagfirullah, imanku masih sangat lemah. Beberapa diantaranya,

Sebenarnya hal ini sepele sih, manakala Melihat orang lain mengupload hal-hal, yang kupikir dan jika dipikir secara rasional, pasti iku bakal menimbulkan ada hati yang tersakiti. Mulai dari kata-kata hingga yang berupa gambar, astagfirullah, memang terkadang dosa itu tak pernah terasa saat kita memandang hal tersebut sepele. Dan ampuni aku ya Allah karena aku tak punya keberanian untuk menegurnya. Hanya bisa berdoa, semoga ia mau berubah, untuk belajar memahami hati orang lain.
Hal yang selanjutnya, aku bener-bener gak suka sama orang yang nggak komit dengan apa yang telah diucapkannya. Kala kita melakukan hal ini, ia mengur kita seolah-olah dia yang benar. Tapi manakal ia yang melakukan hal tersebut, dan kita menegurnya, ia malah menjawab dengan enteng ya gak papa lah, kan sekali-kali. Apa coba maksudnya, mempermainkan kata. Dan naudzubillah karena dalam al quran sudah tertera dengan amat jelas bahwa Allah sangat membenci hambaNya yang menyuruh orang lain mengerjakan suatu hal namun ia sendiri tidak melakukannya. Semoga kita dijauhkan dari sifat tercela semacam ini. Amin

Salah satu contoh, masalah menjamu tamu,,aku pernah mendapat teguran jangan mnegusir tamu, hemm jujur kala itu aku tak bermaksud sama sekali mengusir temenku yang waktu itu sedang bermain di kosku. Kronologinya seperti ini, waktu itu temenku bertandang ke kosku kira-kira jam 9, dan kala itu aku sedang dalam kondisi laper banget, dan sebelumnya aku juga telah bertanya kepada temenku tadi perihal ia udah makan atau belum, sedangkan pada waktu itu, aku tak punya pengganjal perut. Oleh karenanya aku yang awalnya juga telah bersepakat mau beli makan dengan temen yang lain untuk beli makan, maka aku ajak pula temenku yang baru datang ke kosku beberapa menit lalu. Akhirnya aku tetap beli makan, dan temenku yang dating ke kosku pulang, di tengah perjalanan beli makan inilah aku ditegur oleh temenku yang lain. Hemm kupahami mungkin ini salahku, aku gak peka perasaan orang lain.. aku terlalu ego dengan memperdulikan kepentinganku tog, astagfirullah.
Disisi lain manakala ada temennya temenku ada yanga amain ke kos, ehh malah sama temenku yang tadi ditinggal pergi kemana gitu,, temennya dibiarin di kos,, hemm dan manakala aku mengurnya, og qm mengacuhkan tamumu, ia malah menjawab, masih mending daripada diusir,,,astagfirullah. Dan hal yang aneh banget,, temenya temnku itu pada betah banget di kosku,, aku yang menjadi temen kosnya terkadang merasa risih (astagfirullah),, hemm bukan karena apa, Karena terkadang klo ia terlalu lama di kosku hingga hamper seharian, aku berasa gak punya privasi, ruang gerakku menjadi terbatas, kosku tersa full dan sembarang kalirnya,, hemm kalau ia main sejam dua jam tiga jam sih aku masih happy happy aja,, lah kadang uadah mainnya lama banget, sampe tidur-tidur n barang-barangku seolah menjdi milik publik, dipinjam sesukanya. Astagfirrullah, jujur sebenarnya aku merasa dongkol, tapi ya apa boleh buat., temennya temenku secara tidak langsung juga telah menjadi bagian dari temenku, maka aku tak patut marah. Sehingga yang bisa kulakukan hanyalah menghela nafas dalam-dalam sembari bersabar karena aku sama sekali tak punya keberanian untuk menegurnya.

#ampuni aku ya Allah atas keburukan hati ini
Hamba meminta bimbinganMu agar hal ini tidak terus-terusan, karena hamba sangat tak menginginkan jika hal ini berubah menjadi penyakit hati yang kronis.  

Comments

Mau baca yang ini gak?