nasehat dari orang tua
Jum'at, 27 Pebruari 2015
Baru tadi aku telpon ortuku, dan aku mendapat nasehat dari
beliau. Nasehat yang kan selalu terngiang-ngiang di telingaku, tersemat di
lubuk hatiku, dan melekat di otakku
Yaa, nasehat ini kuperoleh manakala aq melontarkan
bahwasanya klo kerja di perusahaan maka penghasilan yang besar akan mudah kita
peroleh, bahkan jika gajinya dibandingkan dengan gaji seorang dosen, akan
berlipat-lipat kali lebih banyak dibanding gajinya dosen.
Nasehatnya beliau,
“nuruti akeh gak ono entek e, bekerja iku bukan diukur dari
besar kecilnya gaji yang bakal diperoleh, tapi kebahagiaan dan ketentraman
itulah yang utama dan penting”.
Kau tahu iku yang dimaksud apa?
Itu tak lain adalah sinonom dari kata guru/dosen/pns.
Dan hampir selalu bisa kutebak manakala sedang telpon dengan
beliau, pasti beliau akan memulai percakapan seriusnya dengan bertanya, kalau
setelah lulus S1 tapi nambah satu tahun lagi untuk dapat gelar pendidikan bisa
pa tidak?.
Hemmmm dan kalau udah gini, alamat beliau akan dengan secara
halus memintaku untuk ikut progam tersebut agar bisa menjadi guru/dosen/pns,
meski aku bela-belain njelasin panjang kali lebar, yang initinya dalam lubuk
hatiku yang terdalam, aku tak ada keinginan untuk menjadi ketiga-tiganya.
Tapi disisi lain, aku langsung teringat lagi, bahwa hidupku
ini adalah untuk matiku, tujuan utamaku
adalah surga di akhirat kelak, dan untuk memperoleh surge tersebut maka aku
harus mengantongi surgaku di dunia ini. Sementara surgaku di dunia ini, ada di bawah
telapak kaki mereka, maka untuk mendapatkannya aku harus memperoleh ridho dari
beliau, karenaridho mereka adalah jalan bahagiaku, bahagiaku adalah kebahagiaan
mereka juga. Oleh karenanya, kebahagiaan
mereka itulah surgaku.
# Allah, bantu aku untuk meraih surgaku dengan membuat
mereka bahagia, amin.
Iyo jadi guru ae lin :*
ReplyDeleteemang gk ono pilihan maneh a sak liyane jd guru???
ReplyDelete