What do you know about asam urat?
Tulisan yang ini khusus buat kamu-kamu yang pernah dapat
pertanyaan nyasar gara-gara jurusan kimia yang kamu ambil. Kayak pertanyaan ehh klo aku
habis minum obat ini, tapi mau minum obat yang ini, boleh atau gk?,, ehh aku
habis minum ini, terus mau minum obat ini, gak papa kan? Knapa klo qt sakit ini
disuruh obat ini? Dan sembarang kalirnya, hemm terkadang aku kepingin
jerit,,,”heyyyyyyyyyy aku bukan seorang farmasi ataupun dokter. Kenapa kamu
nanya kayak gitu ke aku?”
Tapi disatu sisi, hal itu menyadarkanku bahwa aku sebagai
seorang calon sarjana kimia maka aku tak boleh acuh terhadap pengetahuan yang
lain, apalagi jika pengetahuan tersebut masih ada kaitannya dengan kimia. So,
kupikir ini adalah tuntutan profesi.
Klo didesaku yang paling banyak keluhan ialah penyakit asam
urat, makanya aku browsing. Dan taraa ini dia resumenya. Semoga bermanfaat ya,
jadi klo ditanya orang rumahan bisa ngejawab n bikin malau gelar sarjananya.
Ternyata, setelah aku browsing di perpus, penyakit asam urat
iku ternyata sama sekali gak ada kaitannya dengan penyakit urat saraf. Terjebak
paradigma bahwasanya urat iku sama dengan saraf. Padahal sebenanrnya asam urat
iku berasal dari kata uric acid yang memiliki maksud air kencing, air kemih
atau disebut juga dengan urin.
Dan inilah asal muasal asam urat…
Sel-sel tubuh yang telah mati akan mengeluarkan atau
melepaskan purin. Selanjutnya purin ini diubah menjadi nukleotida purin oleh
enzim HGPRT. purin dalam jumlah yang sangta banyak akan diubah menjadi senyawa
lain yakni asam urat oleh enzim xantin oxidase. Sebenarnya asam urat ini
berfungsi sebagai antioksidan dan sangat bermanfaat untuk peremajaan sel. Jika
tubuh kekurangan antioksidan ini maka para radikal bebas atau oksidan akan
membunuh sel-sel kita.
Apabila kadar asam urat dalam darah itu tinggi dari keadaan
normal (hiperurisemia) maka asam urat ini akan merembes masuk ke organ-organ,
terutama persendian. Hal ini disebabkan, pada pelumas sendi (cairan sinovia) yang
berada di ruang antar sendi merupakan hasil dari rembesan plasma darah. Plasma
darah merupakan komponen darah yang berbentuk cairan. Pada plasma darah ini
terkandung banyak nutrisi dan zat-zat dalam darah termasuk asam urat di
dalamnya. Sebenarnya pada keadaan normal, kelarutan asam urat dalam darah dan
sendi berada dalam keadaan setimbang. Jika kadar asam urat dalam darah rendah
maka tubuh akan mengubah asam urat terlarut dalam sendi menjadi bentuk tak
larut berupa Kristal. Kristal asam urat ini disebut dengan MSUM (monosodium
urat monohidrat).
Selain mengalir ke bagian sendi, asam urat bisa menumpuk dan
membentuk timbunan di beberapa bagian organ, seperti di ginjal dan saluran
kencing, jantung, telinga, kelopak mata bahkan di bagian otak. Timbunan asam
urat di bagian ginjal akan menyebabkan penyakit ginjal. Sementara timbunan asam
urat di bagain jantung bisa memicu timbulnya penyakit jantung. Lebih parah lagi
jika asam urat tersebut berada di bagain otak, maka bisa di pastikan otak kita
akan bersifat asam. Hemm namun tak perlu khawatir, just bersyukur yang sebanyak-banyaknya karena Allah SWT
sayang banget kepada makhuk-Nya sehingga Allah-pun telah menciptakan organ
blood brain, yakni berupa filter alami
yang sangat selektif dalam menyaring zat-zat yang tidak berguna dan
tergolong berbahaya (seperti asam urat) agar tidak ikutan masuk ke dalam otak.
Selain di bagian otak, filter ini juga terdapat pada organ-organ penting
lainnya seperti di mata ada blood ocular barrier dan di testis ada blood testis
barrier.
Dan lagi-lagi kita patut bersyukur karena tubuh telah
disetting oleh Allah mengenai mekanisme pengeluaran asam urat ini. Mekanisme
yang pertama asam urat dikeluarkan oleh ginjal melalui urine. Asam urat yang
dikeluarkan melalui jalur urine sebanyak 2/3 sementara sisanya dikeluarkan melalui tinja dan juga keringat.
Hemm mungkin dari tadi kalian udah penasaran banget ya sama
kadar asam urat yang normal dalam tubuh?? Kadar asam urat dalam tubuh
laki-laki yakni 7,0 mg/dL. Sementara pada tubuh perempuan 5,7 mg/dL.
Dikutip dari
Soeroso, J, Algristian,
H,. 2012. Asam Urat. Cetakan ketiga.
Jakarta: Penebar plus+.
Comments
Post a Comment