Pesan dari Trilogi Film Fifty Shades

Ada yang pernah nonton film trilogi nya fifty shades belum? Fifty shades of grey,  fifty shades darker, dan fifty shades of freed. Yang pemainnya Steele dan Grey itu,sudah lihat kan?

Filmnya tergolong sudah old karena sudah  muncul sejak tahun 2015.
Di film tersebut, banyak adegan sensornya macam film twilight, tapi bukan point itu yang hendak kubahas, melainkan amanat atau pesan apa yang bisa diambil dari menonton filmnya.

Heh btw untuk film ini saya sampai menghabiskan kuota internet karena saking penasarannya, tentang bagaimana cara sutradaranya bisa menyempilkan amanat cerita di tengah tengah adegan film yang banyak sensornya.

Jujur, kuakui keren sutradaranya dan juga penulis bukunya (karena kata katanya film ini disadur dari sebuah novel).
Eits tapi jangan tanya siapa nama sutradaranya maupun nama penulis novelnya. Saya tidak tahu dan tidak tertarik untuk kepo.

Langsung saja ya gaes, beberapa amanat yang bisa saya petik dari nonton film trilogi ini
1. Orang baik berteman dengan orang baik itu biasa. Yang keren itu orang baik bisa berteman dengan orang jahat jelek buruk, kemudian bisa mempengaruhi dan mengajak orang tersebut berubah menjadi baik tanpa ia merasa tertekan ataupun terintimidasi.
Dan ini juga yang menjadi alasan saya untuk berhenti menuntut Tuhan, Sang Pemilik Jodoh agar mengabulkan mengirimkan jodoh macam malaikat pada saya.
Karena memang pada dasarnya bukan seberapa keren jodoh kita kelak melainkan seberapa kuat iman dan cinta kasih kita pada Allah. Karena dibalik jodoh itu pun ada ujian dari Allah. Minta jodoh yang baik mirip dengan minta soal ujian yang mudah. Bukan perkara soalnya yang mudah atau tidak melainkan seberapa siap kita menghadapi ujian tersebut, seberapa siap kita untuk mengerjakan soal soal tersebut. Jadi sekarang berubah doanya bukan ke objeknya tapi lebih ke subjeknya alias diri saya sendiri. Minta sama Allah agar diberi kesiapan mental jasmani rohani untuk menyambut jodohku kelak. Agar benar benar siap mengarungi bahtera rumah tangga.

2. Memastikan kalau kita saling terbuka dengan pasangan sebelum menjalin rumah tangga. Membicarakan segala sesuatunya terkait cerita tentang asal usul atau masa lalu. Agar kita bisa saling memastikan kita bisa berjalan beriringan dalam rumah tangga.

3. Ada 3 prinsip dalam menyelesaikan masalah rumah tangga, yakni bicarakan, dengarkan, dan cari jalan keluarnya.

That is amanat yang bisa kuambil, coba kalian tonton filmya dan temukan pesan didalamnya, siapa tahu kita bisa bertukar argumen.

Comments

  1. Aku udah pernah nonton. Tetlepas dari adegan yg banyak sensornya tadi, kadang beberapa film punya pesan tersendiri di dalamnya yang bisa kita ambil. So kembali lagi pada kita penontonnya yang bijak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali mbk, karena segala sesuatu itu bisa dilihat dari banyak sudut pandang jadi kembali lagi pada bagaimana cara kita menyikapinya, harus bijak

      Delete
  2. Wahhhh ayo ayoo segera nonton biar bisa saling tukar ilmu terkait pesan filmnya #tukang kompor film 😀😀

    ReplyDelete
  3. Saya familier banget ama judulnya, tapi lupa, udah pernah nonton gak ya? hahahaah *pikun :D
    Suka banget yang nomor 1, saya sedang belajar untuk jadi seperti itu, saya ingin bisa berteman dengan siapa saja, tanpa takut terpengaruh.
    Pengen melatih pengendalian diri :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkwkwk nonton lagi mbk biar inget lagi

      dasar aku, memang doyan tukang kompor

      Delete

Post a Comment

Mau baca yang ini gak?