Hari kesepuluh puasa : Dia menghilang

Hari ini, bener bener menyebalkan. Masak ya dia ngilang seharian penuh tanpa mengabari dan mengirim wa satupun ke saya. Anehnya setiap saya bikin story wa, dia juga bakal lihatin storyku. Dia juga rutin bikin story. Tapi kalau ku wa, cuma di read doang dan tak dibales. Astagfirullah

Ampun ini orang maksudnya apaan cobak?
Katanya ngajak serius, kok malah kayak gini kelakuannya.

Apa iya sudah bosan sama saya? Tapi semisal iya, kenapa gak bilang. Secara kalau bilang kan, kita bisa udahan dengan cara baik baik. Gak perlu kayak gini. Kayak anak kecil saja.

Atau mungkin dia marah sama saya. Tapi ya marah kenapa? Terakhir chat kita masih baik baik saja. Sumvah hanya bikin pusing kepala.

Astagfirullah
Jodoh jodoh kenapa ikhtiarnya serempong ini.

Saya hanya bisa mencoba berpikir positif,  mungkin dia sibuk atau kalau gak gitu dia lagi sakit.

Ahh tapi sakit apaan bisa posting story serutin itu?

Mencoba bertindak bijak meski pesan wa yang pertama tak dibalas, kucoba kuulangi untuk berkirim pesan wa yang kedua. Bukan karena saya tak tahu malu dan gak nyadar diri. Tapi jujur saya gak suka putus model gini,  kayak anak TK saja. Sudah sama sama dewasa, harusnya bisa lebih bijaksana.

Kukirimkan sebuah pesan
'Nanti malam kalau ada waktu longgar, ayo ngobrol lagi.'

Entahlah apa dia mau atau tidak, setidaknya saya sudah beriktikad hati dengan mengajaknya menyelesaikan masalah secara gentle dan dewasa.