Hari keempat puasa: punya teman baru


Hari ini ada hal menyebalkan yang kualami dengan orang si menyebalkan yang kubahas di puasa hari kedua.

Bukan hanya di pagi harinya, bahkan hingga berlanjut dimalam harinya dia masih marah, nyindir nyindir ke saya, astagfirullah pingin marah, tapi saya malas. Wkkwkwk dasar aku!

Okelah itu gak penting.
Unpaedah banget jika blogku diisi gunjingan tentang si orang menyebalkan itu. It's terlalu menjijikkan.

Ada hal yang lebih seru untuk diceritakan.
Nah jadi, dari sore hingga malam menjelang pagi saya chatingan dengan seorang petugas/pegawai/pengurus rtlh (semacam pendamping untuk penyalur bantuan ke desa)

Padahal kita belum pernah ketemu, tahu nama juga belum. Tapi kita udah ngobrol panjangggg banget. Sampe rumah,  rutinitas, pekerjaan, hobi, kisah cinta, statusnya berhasil saya korek. Wakakkak. Ceritanya dia lagi patah hati.

Padahal awalnya kupikir dia udah berkeluarga ehh ternyata seseorang yang galau cinta. Jadi nyambung kayak hidup saya, bhahaha.

Kita bercakap hingga akhirnya kenalan, tukar nama, saling curhat kisah cinta, wkwk bagian memalukan ini, dan besok dia mau main ke desa saya.

Jangan berpikir ini bakal tentang awal mula kisah cinta kami, dia main ke desaku, menemuiku untuk mengurus proyek rtlh bukan untuk ketemuan wkwkwk.

Tapi btw, lumayan loh punya temen jauh, baru, dan senasib itu, jadi punya tempat untuk curhat yang aman, no bocor bocor.

Dan tentunya, karena dia cowok, jadi saya bisa bertanya ke dia, minta pendapat versi pandangan cowok ketika ada suatu masalah kepada dia.

Semoga bisa beneran jadi teman baik untuk kedepannya.

Comments

Post a Comment

Mau baca yang ini gak?