Hari ketujuh puasa : disidak terkait calon mantu


Ibuk saya curiga karena beberapa malam ini tidurku selalu tengah malam dan selalu begadang. Beliau bertanya, itu sibuk mengerjakan tugas atau main hape? Wkwkwk

Saya hanya bisa jawab lagi sama calon mantu hahahha sambil ketawa tiwi,
Orang mana, siapa, dkk, ala pertanyaan berantai mamak mamak kepo.

Sampai pas habis sahur tadi, serasa disidak benar benar terkait siapa sosok si dia. Tapi saya tidak mau ngaku. Cuma ngomong kalau lagi dekat dengan seseorang.

Si papide sudah heboh. Khawatir ini itu. Namanya siapa? Orang mana? Kerja gak? Pekerjaannya apa? Keluarganya bagaimana? Dkk.

Lebih lanjut beliau cemas terkait bagaimana dengan nasib perjodohan saya sementara kan sudah janjian.

Ceritanya saya mau dikenalian sama ponakannya temannya bapak. Seorang Tni tapi kerjanya diluar jawa.

Ya gimana ya? kenal orangnya, nggak. Tahu sifatnya, gak. Pulangnya kapan juga belum tahu karena di musim pandemi ini para abdi negara dilarang mudik. Disisi lain, saya butuh nikah. Suram amat nasibku jika dipaksa nungguin kepulangannya.

Dan bapak sibuk menjelaskan kalau nikah dengan Tni nanti gini, gini, gini, (yang intinya bagus bagus), terkecuali kalau calonmu itu pns. Dia pns gak?
Saya jawab dengan enteng, tidak.

Sekarang itu nikah gak bisa modal cinta butuh penunjang ekonomi. Dan bla bla bla.

Lagi lagi beliau mendesak siapa orang yang kumasud. Wkwkkw saya tetap pada pendirian saya. Diam dan tidak mau memberi bocoran sedikitpun.

Kubilang, pokoknya nanti pas lebaran dia akan kesini. Nah nanti silakan ditanyakan sendiri sama orangnya. Orang mana? kerjaanya apa? Dan lain lainnya. Kalaupun toh setelah tahu orangnya dan Bapak tidak setuju, ya wes saya siap putus dengan dia. Tapi kalau sekarang, biarkan kami bermain cinta. Wkwkkw

Bapak ku makin geram.

Asli saya gak mau cerita sekarang karena takut kalau tahu status seseorangku beliau langsung tidak setuju, padahal saya lagi butuh mood boster biar imunku kuat dan tetep sehat di tengah pandemi korona ini. Hahaha

Nah btw bapakku kan kemarinnya habis sholat tahajud dan biasanya beliau dapat mimpi.

Kutanyakan pada beliau, mimpi apa? Katanya beliau mimpi bangun rumah.

Saya terdiam sambil menahan senyum.
Wkwkkw entah ini hanya bunga tidur atau kode alam karena sebenarnya itu bagian dari pekerjaannya seseorangku wakakkakakka.

Dan sebagai penutup, saya ngomong ke bapak, wes to pak fokus saja kalau mau sholat tahajud dan ngarep ke Tni itu. Tapi nanti lihat dan amati di setiap mimpi munculnya apaan.

Si bapak masih marah, 'halah gak akan singkron wong niatnya anak sama bapak saja sudah beda jalur'.
Bhahahaha

Saya hanya menjawab
'Yah kan gpp malah netral banget nanti pentunjuk mimpinya, soalnya jenengan belum tahu sama sekali siapa orang yang kumaksud itu,'

Ahahaha
So menurut kalean gimana guys?

Comments


  1. Menurut pribadiku perjodohan tak ada salahnya untuk diterima. Toh niatnya orang tua ingin anaknya bisa mendapatkan suami terbaik yang bisa menafkahi lahir batin, menggayomi, dan melindungi . Orang tua, tak akan pernah menjerumuskan anaknya percaya dah sama aku. Pertimbangkan baik - baik tawaran kedua orang tuamu sebelum dirimu nyesel arlina? Masalah kenal atau belum , bisa cinta atau gak nantinya itu akan berjalan seiring bergantinya waktu .

    ReplyDelete
  2. Tenang, kalo jodoh gak kemana kok. Kaya saya ini loh, jodohnya gak terduga, wkwkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Baiklah, saya percaya pada kata kata bijaknya

      Delete

Post a Comment

Mau baca yang ini gak?