Hari ketiga puasa: menanam buah naga

Saya bertanam tanaman buah naga yang bibitnya kuambil dari punyanya tante saya.

Iya saya suka banget buah naga. Kalau pergi ke pasar biasanya tak lupa beli buah yang satu ini, rasanya krenyes krenyes karena banyak mengandung biji. Warnanya yang merah bisa sekalian dipakai sebagai lipstik alami. Baik untuk kesehatan dan juga mudah tumbuh di desa saya.

Warga saya yang bagian utara sudah banyak yang menanam tanaman ini, jadilah saya kepingin ikutan nanam. Dan pikiran kecil saya,  pinginnya buah ini kuboomingkan di desa saya untuk dijadikan icon desa, yahh semacam desa naga gitu, keren kan!

Nah selain itu, tujuan saya menanam buah ini pun juga sebagai prasasti hidup kalau tanaman ini saya tanam di kala pandemi covid 19. Wkwkkwk setidaknya biar ada kenangan, peninggalan, dan bukti sejarahnya.

Btw katanya buah naga ini baru bisa berbuah setelah ditanam sekitar 3 tahunan loh. Wow lumayan lama banget yakk!

Selain bakalan jadi pengingat covid 19, buah ini bakalan bisa jadi pengingat kala saya jomblo hingga jika nanti saya menikah dan punya anak. Hehehe

Puasa puasa ngehalu, ahahahhaha

Comments

  1. Kok sama kaya Keenan sih mbak sukanya buah naga. Kata dia makan buah naga biar bisa nyembur api

    -___-'

    ReplyDelete

Post a Comment

Mau baca yang ini gak?