Ikhlas-Ikhlas Bae


Saya paling suka dan paling semangat kalau disuruh membuatkan surat oleh mbah kung, karena punya karena, saya hampir selalu dikasih uang tips wakakakakak. Si mbah kung yang baik hati.

Iya, beliau adalah petugas PPN yang sudah sepuh atau apalah yang mengurusi tentang pernikahan di desaku. Dan oleh karena beliau sudah tua, jadilah kebutuhan akan surat pengantar manten, selalu beliau pasrahkan ke saya untuk mebuatnya. Dulunya pekerjaan ini diserahkan ke teman kerjaku yang lain, namun setelah aku masuk kerja di desa ini, jadilah sekarang saya yang dipasrahi oleh mbah kung.

Demi tugas nan mulia ini, saya belain download sendiri nyari format file surat manten-nya di internet.  Karena di tahun 2018, saat saya masuk kerja disini pun tidak diberi format filenya oleh teman kerjaku. Ketika kuminta formatnya, dia bilang nanti, nanti, dan nanti terus, sampai saya capek minta. 

Akhirnya saya berinisiatif nyari sendiri di internet. Secara saya kan anak milenial, yang bisa gaul hanya dengan bantuan google.

Nah tapi tak berapa lama kemudian, format suratnya berubah lagi. Saya diberi formatnya sama mbah kung, disuruh ngetik di laptop. Lihat tumpukan berkasnya saja, sudah membuatku mbliyeng alias pusing, Saya males. Oleh karenanya, saya pakai jurus yang menjadi motto hidup saya, orang malas itu cenderung keatif, wkwkwkwk. Saya langsung browsing di google, dan yeahh saya dapat formatnya tanpa harus ngetik, wakakkaka betapa canggihnya saya, bukan?

Kembali ke uang tips tadi,
By the why, jangan dikira uang tips dari mbah kung ini bagian dari pungli loh ya! Karena saya tak pernah minta. Dan saya pun sudah menjelaskan pada beliau kalau ini bagian dari tugas kami (pamong desa), ehh malah mbah kung-nya maksa. Kata beliau “Anggap saja ini uang saku” Oke jadilah kuterima.

Meski kadang kalau beliau lagi bokek alias tak punya uang, beliau pasti ngomong duluan,
“Sek, iki gung ono duit e”
Itu artinya beliau minta dibuatkan surat tapi gratisan, wkwkwk.
(Sek: Baca sebutan untuk jabatanku)

Yah, saya maklum saja, wong sebenarnya ini juga tugas saya. Saya mah ikhlas ikhlas saja karena tiap 
bulan juga sudah dijatah gaji sama pemerintah.

Comments

  1. Wong endi sampean mbak? Kok iso jowo.

    Kenapa ya kalo mbah-mbah itu pada sayang ke cucunya walaupun udah gede? Sesuatu yang belum ketemukan jawabannya.

    ReplyDelete
  2. Jawa tulen saya, tepatnya Jawa Timur .

    Btw itu bukan mbah kung saya yang asli. Itu hanya sebutan karena beliau sudah sepuh

    ReplyDelete
  3. Ikhlas, insha Allah rezekinya berdatangan dari segala arah ya.
    betewe Jatim mana mba? jadi kepo banget dengan cerita-ceritanya yang ringan tapi berarti :)

    ReplyDelete
  4. Dipuji mbk rey jadi terhura saya..
    Jatim perbatasan dengan Jateng mbk. Lebih dekat ke Jateng nya

    ReplyDelete

Post a Comment

Mau baca yang ini gak?