Ini terkait motivasi penjual,
Ceritanya beberapa waktu yang lalu, saya diundang untuk
menghadiri acara ahad wage. Diberi nama acara ahad wage karena diadakannya setiap
hari minggu wage, atau ahad wage. Ini adalah acaranya ibu-ibu fatayat NU (Nahdatul
Ulama).
Ini undangan terenak versi saya, saya hanya perlu duduk tanpa
perlu berpikir ataupun gugup karena disuruh sambutan. Dan iyaps, saya hanya
duduk cantik sambil makan jajanan yang disediakan oleh panitia karena sambutan
atas nama desa sudah diwakili Pak Kades langsung.
Nah sembari saya duduk, saya mengamati seorang bapak-bapak
yang berprofesi sebagai penjual. Jualan karet yang ada di tutup panci,
sebagaimana yang ada pada gambar di bawah ini!
![]() |
Sumber: Google |
Dan kau tahu, Si bapak tadi hanya menjual dagangannya sebesar
dua ribu rupiah. Wow, murah sekali kan? Saya tidak membeli, tapi karena saking
detailnya diriku mengamati Si bapak jualan jadilah saya tahu detail harganya. Si
bapak tersebut menjajakan dagangannya di tengah-tengan kerumuman ibu-ibu
fatayat NU. Sumvah saya dibuat takjub dengan mentalnya si bapak yang kuat
banget. Oke, mari kita kupas satu per satu pelajaran hidup apa yang bisa
diambil dari tokoh Si bapak.
Pertama, si bapak hanya dagangannya senilai dua ribu rupiah
gaes. Bisa kalian bayangkan sendiri, keuntungannya berapa, kecil sekali bukan? Yang
jelas keuntungannya tidak sampai dua ribu rupiah kan! Ini yang membuat saya
bersyukur berkali-kali karena saya dipertemukan dengan oriflame, yang mana
keuntungan jualannya 23% (more and more over dari dua ribu rupiah). Sekali
jualan, untungnya sudah bisa dipakai leha-leha. Apalagi kalau yang dijual
barang mahal, 23%nya sudah pasti ikutan gedhe pulak.
Kedua, kalau di teori jualan yang pernah kudapatkan di kelas
jualalanya kang Dewa Eka Prayoga, dalam jualan itu harus tahu seberapa besar
peluang lakunya barang yang dijual, seberapa dibutuhkannya barang yang dijual.
Balik lagi ke bapaknya, kebutuhan konsumen akan tutup panci
itu bisa dihitung pakai jari. Angka 10 orang yang beli itu sudah terlalu tinggi
loh bagiku. Tapi lihatlah si bapaknya yang begitu optimis sehingga tetep mau
dan kekeuh untuk jualan tutup panci.
Dan nyatanya Allah itu maha melihat. Allah itu sayang sekali
sama hambaNya yang mau berusaha keras, Allah tak pernah tega membiarkan hambaNya
berusaha tanpa hasil, dagangan tutup panci milik si bapak tetep ada yang mau
membelinya.
Beda sekali dengan oriflame, yang produknya menjadi
kebutuhan sehari-hari, yakni produk untuk perawatan tubuh, mulai dari sampo, sabun,
pasta gigi, parfum, skin care, dan sebagainya, yang jelas tingkat kebutuhannya
sangat dibutuhkan manusia.
Yang ketiga mentalnya Si bapak yang tidak malu ataupun
sungkan menjajakan barangnya di tengah-tengah kerumunan ibu-ibu. Patut dicontoh
oleh naners yang jualan!
Hmm pokoknya setelah ini harus semangat jualan, semangat promosi,
masak kalah sama si bapaknya!
BTW maaf ya saya tak sempat memfoto si bapak karena saking
takjub bin herannya saya.
Keren ya.
ReplyDeleteMental jualan kayak gitu keren banget, jarang banget yang berani nirukan, saya pun mukir2 kalau disuruh jualan kayak gitu hehehe
Haha samaaa mbk,
ReplyDelete